Saat berada di Pemalang entah kenapa saya ingin sekali mengunjungi salah satu wisata keren di pemalang yaitu Gunung gajah, gunung gajah ini berada di desa gongseng,kecamatan randudongkal ,kabupaten pemalang. Niat saya kala itu adalah datang ke gunung gajah saat pagi hari, berhubung pagi itu ada tugas Negara yang tidak bisa diganggu gugat (nganter emak kepasar :D), akhirnya rencana tadi diundur. “mungkin nanti siang lebih asyik” ,pikirku. Jam sudah menunjukan pukul 12.30 WIB, niat saya kalau ke gunung gajah siang hari mau berangkat jam segitu. Tapi kalau dipikir pikir koh ternyata panas, nggak Cuma panas ding,panas bangett malahan, ditambah lagi mager,ditambah lagi ngantuk -_-.dan akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaa………., diundur lagi :v.
Setelah dua kali mengalami pengunduran akhirnya saya mantep berangkat sore hari dengan harapan bisa menikmati sunset disana. Saya melakukan perjalanan sendiri kali ini atau bahasa kerenya solo traveling :D wkwkw. saya berangkat sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut informasi yang saya baca di internet, kalau kita ingin ke gunung gajah dari pemalang kota membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Kalau kalian tidak tahu lokasi gunung gajah ,langsung saja ketik “gunung gajah” / “desa gongseng” pasti akan muncul petunjuk arah untuk kelokasi ini.
Saya pikir sebelum matahari tenggelam saya bisa sampai di desa gongseng,tapi ternyata tidak, alhasil rencana memotret sunset di gunung gajahpun gagal -_- .ini disebabkan karena saya sempat beberapa kali berhenti untuk memotret sunset yang sudah mulai menampakan dirinya.
saya sampai di desa gongseng jam 18.13 WIB DAN ITU UDAH GELAP -_- . oke fine ,untungnya saya masih punya opsi lain yaitu memotret gunung gajah malam hari. Kebetulan saya sempat membaca tips pemotretan malam hari yaitu dengan cara long exposure agar objek objek yang minim cahaya bisa terlihat.
Sesampainya di desa gongseng saya langsung memarkirkan motor saya di halaman salah satu rumah warga dan langsung bergegas mencari tempat yang bagus untuk memotret milky way di gunung gajah. Lokasi yang saya pilih tak jauh dari rumah warga, hanya ke timur sedikit masih di jalan setapak dan kondisiya gelap gulita. Kondisi gelap gulita sangat disarankan apabila kita ingin memotret langit malam agar bintang bintang terlihat. Tripod juga barang yang wajib dibawa dan digunakan karena kita akan memotret dengan teknik long exposure agar gambar yang dihasilkan tidak blur.
Ini dia beberapa hasil foto yang saya ambil malam itu. Setting yang saya gunakan pada kamera saya yaitu diafragma 3.5 , iso 800-3200, dan sutter speed 20-30 detik.
Jembatan Pringgodani merupakan jembatan megah yang ada di pekalongan. Jembatan ini terletak di perbatasan antara Desa Surobayan dan Desa Madukaran yang menghubungkan antara Kecamatan Wonopringgo dengan Kecamatan Kedungwuni. Jembatan ini sempat akan diberi nama jembatan Suromadu yang merupakan singkatan dari Surobayan dan Madukaran. tapi sampai saat ini jembatan Pringgodani bayak disebut warga dengan nama jembatan Surobayan. Jembatan ini diresmikan pada tanggal 14 januari 2016 oleh Bupati pekalongan Drs.H.A.Antono dan wakilnya Fadia Rafiq yang menghabiskan anggaran 25 milyar. pertama kali saya datang kesini itu ketika saya ingin bekunjung ke salah satu alumni organsasi yang saya ikuti. kebetulan rumah beliau di Pekalongan, tepatnya di Kecamatan Doro. waktu ingin ke rumah beliau saya diarahkan untuk lewat pasar Wiradesa,kalau dari Semarang belok kiri kemudian lurus terus, sampai di pasar Bojong belok kiri lagi menuju ke Kedungwuni dan belok kanan ke arah Doro.
Comments